Mahasiswa UBB Lakukan Penyuluhan diDesa Labu

oleh -1,886 views
oleh

Puding Besar —Mahasiswa Agribisnis Universitas Bangka Belitung Kelompok 1 melakukan penyuluhan Pembuatan pestisida nabati dari ekstrak batang serai di Desa Labu, Kecamatan Puding Besar, Bangka, Jumat (03/11/2023).

Kegiatan tersebut merupakan salah satu kegiatan pembuatan pembuatan pestisida nabati dari ekstrak serai sebagai alternatif penangan hama dan penyakit pada tanaman.

Kajol dan annisa ammbar merupakan anggota kelompok sekaligus menjadi pemateri, pada kesempatan itu mereka menyampaikan bahwa Pestisida nabati serai adalah salah satu alternatif alami untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman. Serai atau yang juga dikenal sebagai sereh, mengandung senyawa-senyawa yang dapat membantu dalam perlindungan tanaman.

“untuk membuat pestisida dari ekstrak serai langkah pertama adalah Siapkan batang serai wangi segar yang sudah dibersihkan dari daun, kemudian ditimbang sebanyak 100 g, kemudian Batang serai wangi segar lalu dibasuh menggunakan air mengalir dengan tujuan untuk membersihkan kotoran yang ada di batang serai wangi tersebut, Batang serai wangi yang segar dan bersih tersebut kemudian ditumbuk. Siapkan panci kemudian diisi air bersih sebanyak 2 Liter dan dimasukkan batang serai wangi yang segar, bersih, dan sudah ditumbuk tersebut. Rebus serai wangi tersebut hingga mendidih selama 40 menit, dan dalam proses perebusan dilakukan aduk-aduk serai wangi tersebut sampai serai wangi mengeluarkan minyak atsirinya, Dinginkan serai wangi tersebut lalu dimasukkan air rebusan serai wangi beserta serainya ke dalam jerigen air. Langkah terakhir Dilakukan inkubasi air rebusan batang serai wangi tersebut selama 24 jam sebagai ekstrak serai wangi dan disebut dengan pestisida organik.

Keuntungan dalam menggunakan pestisida nabati serai adalah Merupakan bahan alami yang mudah terurai sehingga aman terhadap lingkungan dan produk pertanian. Memiliki harga yang relatif lebih murah dibanding dengan bahan pestisida sintetik. Aplikasi yang relatif mudah sehingga dapat dilakukan oleh setiap orang.

Pak Muslim selaku Kepala Desa Labu mengatakan pemasaran di Desa Labu masih kurang, beliau berharap adanya kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa agribisnis ini bisa memberikan pengetahuan baru tentang pemasaran sehingga materi yang disampaikan bisa langsung diaplikasikan oleh para petani di Desa Labu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.