TOBOALI – Perkembangan dunia pendidikan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel) terus mengalami kemajuan dari tahun ke tahunnya. Hal ini dapat dilihat dengan semakin bertambahnya jumlah sekolah-sekolah baik sekolah negeri ataupun swasta di bumi serumpun sebalai.
Dikatakan anggota DPRD Provinsi Kep. Babel dapil Kabupaten Bangka Selatan, Toni Purnama bahwa dirinya dulu kalau mau melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Atas harus pindah ke kota Pangkalpinang.
“Zaman saya dulu kalo mau meneruskan sekolah SMA Negeri harus ke Pangkalpinang, karena belum ada di Bangka Selatan dan rayon Bangka Selatan waktu itu Kota Pangkalpinang,” ungkap Toni Purnama saat melakukan kegiatan Penyebarluasan PerdaNomor 4 tahun 2016 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan di Hotel Grand Marina Toboali, Sabtu (08/04).
Menurutnya pendidikan adalah salah satu upaya pemerintah dalam membangun karakter manusia dan menanggulangi kemiskinan. Karena tingkat pendidikan juga dapat berpengaruh besar bagi perkembangan masa depan seseorang.
Untuk itu Pemerintah (Gubernur dan DPRD) Provinsi Kep. Babel terus berupaya berbenah memperbaiki dan meningkatkatkan kualitas pendidikan di provinsi Kep. Babel. Selain menambah jumlah sekolah (SD, SMP, SMA/K) juga terus menambah jumlah perguruan tinggi ataupun universitas masuk ke provinsi Kep. Babel.
“Sekarang bisa kita lihat di Kep. Babel saat ini sudah ada beberapa perguruan tinggi, ada UBB, IAIN, Polman, UT, UNMUH Babel dll. Bahkan sebentar lagi kita akan memiliki fakultas kedokteran,” sebutnya.
Selain Penyelenggaraan Pendidikan, Pemerintah Provinsi Kep. Babel juga telah mengeluarkan sebuah regulasi melalui Perda Nomor 4 tahun 2016 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan yang kemudian dilakukan perubahan dengan Perda Nomor 2 tahun 2018 untuk menyempurnakan dan memajukan dunia pendidikan serta mencerdaskan generasi muda Kep. Babel.
“Salah satunya menambahkan pasal bantuan khusus untuk peserta didik dari keluarga yang tidak mampu untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi,” ujarnya.
“Jangan sampai kita tertinggal dari daerah lain, kita mau Indeks Pembangunan Manusia kita dapat tumbuh lebih lagi,” pungkasnya.
Sementara itu narasumber lainnya, Karto, MM yang juga berprofesi sebagai seorang guru di SMP N. 8 Toboali juga mengatakan keseriusan pemerintah Provinsi Kep. Babel yang terus berupaya mengembangkan dunia pendidikan di bumi serumpun sebalai.
Bahkan perda ini sudah mengalami perubahan di tahun 2018. Dimana perubahan tersebut berasal dari keresahan-keresahan warga Kep. Babel sendiri. Salah satunya menambah poin memberikan kesempatan belajar bagi anak yang berasal dari keluarga kurang mampu.
“Salah satu perubahannya adalah 20% muatan penerimaan SMA itu harus memuat anak-anak yang berasal dari kurang mampu,” ungkapnya.
Selain hal diatas juga pemerintah terus melakukan penyesuaian dan perubahan terhadap aturan-aturan yang ada untuk disesuaikan dengan kondisi yang ada dilapangan seperti penyempurnaan jalur PPDB dan sekolah merdeka belajar.
Ditambahkannya lagi bahwa dalam mendukung kemajuan dunia pendidikan di Provinsi Kep. Babel bukan sebatas tanggung jawab sekolah atau pemerintah saja tetapi peran masyarakat memiliki andil yang sangat besar.
“Peran masyarakat menurut saya paling penting. Kalau di sekolah hanya terbatas pagar sekolah, sementara dimasyarakat adalah tempat belajar paling luas,” ucapnya.
Dijelaskannya bahwa pelajar sekarang ini dituntut untuk mengembangkan karakter dan pengembangan orang lain didesanya masing-masing. Maka dari itu butuh wadah bagi para pelajar untuk turut andil di dalam masyarakat. Sehingga penyaluran minat bakat yang ada didalam generasi muda yang masih enerjik ini dapat tersalurkan dengan baik dan benar.
“Dengan adanya wadah ini pelajar dapat menyalurkan hasratnya sebagai pemuda baru, pemuda kreatif, dan pemuda yang mempunyai ide-ide fresh tanpa terkontaminasi apapun,” tukasnya.