Sungailiat – Pemerintah Kabupaten Bangka melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Mengadakan Pertemuan Pengkajian Kasus Kematian dan Anak, Kamis (02/03/2023).
Kegiatan yang dilaksanakan di ruang pertemuan Dinas Kesehatan ini di hadiri oleh Dokter Puskesmas se-Kab. Bangka, Kabid Pelayanan RS Pemerintah dan swasta, Bidan Koordinator dan Bidan Desa/Wilayan serta pengelola Program di Dinas Kesehatan.
Pelaksanaan pengkajian kematian ibu dan bayi lahir telah menjadi rekomendasi global dalam upaya penurunan kematian ibu, bayi baru lahir dan lahir mati.
Bupati Bangka Mulkan pada sambutannya mengatakan bahwa sejauh ini pengkajian kematian hanya dilaksanakan pada sebagian kecil kematian ibu dan bayi baru lahir, kabupaten / kota dengan jumlah kematian yang banyak belum menerapkan prosedur yang sesuai dengan dalam pemilihan kasus yang dikaji.
“Kematian ibu adalah suatu kejadian yang mayoritas dapat dicegah, maka setiap kematian ibu harus dihitung dan dikaji supaya tidak terjadi kematian serupa dimasa depan” jelas Mulkan.
Selama ini juga pemerintah telah melakukan banyak program yang ditujukan untuk memperbaiki status kematian ibu yang diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu.
Diakui mulkan, Kabupaten Bangka melalui hasil evaluasi jumlah kematian ibu pada tahun 2022 terjadi 57,28 per 100.000 kelahiran hidup (3 kasus), kematian neonatal 6,3 per 1000 kelahiran hidup (33 kasus) kematian bayi 2,1 per 1000 kelahiran hidup (11 kasus) dan kematian balita 0.19 per seribu kelahiran hidup (3 kasus).
“Data kematian ibu dan bayi ini menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya dimana tahun 2021 kematian ibu berjumlah 17 orang dan kematian bayi 40 orang,” ucap Mulkan.
Salah satu program pemerintah tayang masih berjalan hingga saat ini adalah audit yang dimulai sejak tahun 1994 dan sudah mengalami revisi pada tahun 2010. Selain itu juga telah dilakukan berbagai program lainnya untuk memperbaiki kesehatan ibu seperti adanya inovasi ransel si Dora, Siresti cikar dan Sisruste.
Untuk itu, perlu adanya perbaikan pada askes ke fasilitas kesehatan dan dukungan masyarakat dimana wanita tersebut tinggal serta perubahan atau perbaikian dan kualitas pelayanan yang diterima oleh ibu tersebut.
Dalam kegiatan tersebut, dilakukan diskusi, metode pembelajaran dan diskusi dari narasumber yang terdiri dari Bapak Wakil Bupati Bangka dan RSUD Eko Maulana Ali dan RS. Medika Stania. (Kominfo Bangka).