Pangkalpinang – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bangka Belitung (Babel) Mikron Antariksa bersama Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pangkalpinang Efran meninjau sering terjadinya langganan banjir Rob yang disebabkan dengan pasang air sunggai, di Kelurahan Opas, Rabu (25/01/2023).
Kepala BPBD Babel mengatakan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pangkalpinang sudah memberikan peringatan dini kepada kami bahwa diwilayah Babel mulai tanggal 20 sampai 28 bahwa ada fenomena supermoon yang mengakibatkan tingginya pasang air laut yang diluar normal.
“Kejadian itu akan berdampak yang sangat luas kepada kehidupan masyarakat dan yang paling banyak di wilayah Pangkalpinang karena rata-rata masyarakat disepanjangan Trem ini tinggal di dekat bantaran sungai, sehingga itu yang paling terdampak terjadinya masalah banjir Rob ini,” katanya.
Ia menuturkan, kami juga sudah menggadakan beberapa kegiatan dua hari dari mulai tanggal 18 kami sudah mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) melalui zoom, untuk mensiagakan seluruh anggota BPBD berkordinasi dengan TNI dan Polri dalam rangka mengantisipasi banjir Rob yang akan terjadi di wilayah Babel.
“Untuk wilayah Pangkalpinang hari ini kami tinjau karena puncaknya itu tanggal 25, 26 dan 27 puncak hujan. Karena kalau banjir Rob itu, kalau baniir akan mengenai seputaran pesisir tetapi kalau disertai dengan hujan akan bertabrakan banjirnya dan akan mengakibatkan banjir yang cukup tinggi,” ujarnya.
Saat ini hanya sekitar 20 sampai 50cm ketinggiannya, tetapi kalau ditambah dengan hujan deras bisa mengakibatkan 1 sampai 2 meter, itu yang kita hindari dan antisipasi dengan adanya kolaborasi dan koordinsi kesiapsiagaan akan terus kami jaga.
“Kalau untuk wilayah Babel ada tiga yang telah membanjiri yaitu, Kabupaten Bangka Barat, Kabupaten Bangka Induk dan Kota Pangkalpinang, itu telah membanjiri permukiman sekitar 2000 rumah dan satu fasilitas umum tempat wisata diwilayah Bangka Barat rusak akibat abrasi dan tingginya gelombang di daerah pantai,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Kota Pangkalpinang Efran menyebutkan, yang terkena dampak banjir Rob ini ada tiga kecamatan yaitu, Kecamatan Bukit Intan khususnya Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Rangkui, Kecamatan Taman Sari khususnya Kampung Seberang dan Opas.
“Untuk bantuan kami sudah berkordinasi dengan dharma wanita mungkin diprioritaskan untuk anak-anak bayi dan lansia yang kurang mampu,” ucapnya.
Kepala BPBD Pangkalpinang mengujarkan, kita sudah menurunkan anggota BPBD ada di delapan titik sekolah yang rawan terjadinya banjir, dari pagi anggota sudah berada di sekolah dalam rangka untuk mengantisipasi takut terjadinya banjir.
“Dalam hal ini anggota kita tidak hanya membantu warga tetapi juga memberikan edukasi kepada anak-anak dan guru-guru untuk antisipasi. Bantuan yang telah kami berikan berupa selimut, karpet dan sebagainya,” tuturnya.